Dimanakah Gowok Itu? Secara geografis, Desa Gowok merupakan daerah terpencil di Pegunungan Menoreh. Dan secara administratif, Gowok berada di Kelurahan Kebonharja, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta . Sebelum tahun 1980-an, penduduk harus berjalan kaki selama 4 jam ke kota terdekat atau berjalan kaki 2.5 jam untuk pergi ke Kota Kecamatan Samigaluh. Gowok terletak di perbatasan DI Yogyakarta dan Kabupaten Purwareja, Jawa Tengah, 33.3 km barat Kota Yogyakarta, dan di ketinggian 725 m dpl. Kebanyakan orang menyebut Gowok sebagai ujung bumi. Mengapa? Karena Gowok terletak di ujung paling barat DI Yogyakarta dan paling timur dari Kabupaten Purworeja, Jawa Tengah. Kemudian, dari Wates Kota Kabupaten Kulon Progo dianggap paling utara dan dari Kota Kecamatan Samigaluh dianggap paling selatan. Secara psikologis, kondisi tersebut membuat Gowok terasa makin terpencil. Jauh dari sana atau sini (doh kana doh kene, Jawa). Dapat dipahami apabila ada pejabat Kabupaten Kulon Progo berkata “memerlukan waktu satu hari” untuk mengunjungi Gowok”. Padahal pada masa kini, dari Wates orang dapat sampai Gowok dalam 40 menit. Sesungguhnya, Gowok hanya 2.2 km dari jalan alternatif pariwisata Yogyakarta – Purworejo, yang berhotmix, halus, dan selebar 4 meter.
Potensi Yang Dimiliki Gowok?Meskipun merupakan daerah terpencil, Gowok sebenarnya penuh potensi. Pada zaman dulu mungkin Gowok merupakan pusat seni budaya Jawa bagi daerah sekitarnya. Hal itu tercermin dari cerita rakyat tentang Gunung Areng-areng yang dianggap sebagai tempat menyimpan gamelan leluhur orang Gowok. Kesuburan tanah pertanian Gowok juga dapat diandalkan. Hal itu tercermin dari ceritera rakyat tentang Dewi Sri yang sangat melekat erat dalam adat istiadat Gowok. Karena letaknya yang terpencil, Gowok mungkin merupakan salah satu tempat persembunyian pejuang Dipenegaran. Ini tercermin dalam ceritera rakyat tentang Harimau Gua Damping, Kuda Sembrani di Persawahan Damping, Mata Air Cakrawangsa dan Suradipa, serta beberapa makam yang dianggap keramat oleh masyarakat Gowok. Selanjutnya, prajurit pejuang kemerdekaan RI, termasuk Jendral TB Simatupang pernah melarikan diri dan bersembunyi di sekitar G. Kucir, tidak jauh dari Gowok. Di samping itu, Gowok memiliki karateristik tersendiri seperti keramahtamahan penduduk dan kerukunan hidup antar umat beragama. Sebagai contoh, semua penduduk Gowok merayakan Idul Fitri meskipun tidak semuanya beragama Islam.
Gowok memiliki alam yang indah, tanah yang subur, dekat wisata alam Gua Kiskenda, Gua Seplawan, sentra kambing peranakan ettawa Gagaluwas, kebun rakyat mahkota dewa, tanaman obat (seperti temu, kunyit, jahe, kapulaga, buah makasar untuk sakit perut), kebun teh Pagilaran, hutan pinus Perhutani, sentra salak pondok Kulon Progo, dan kopi. Pada zaman dulu Gowok merupakan sentra kopi dan panili. Kemudian, dari Puncak G. Halilintar (Punthuk Gelap, Jawa), kita dapat menikmati keindahan Pantai Selatan Jawa, G. Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, G. Lawu (seperti seorang gadis sedang tiduran), Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Wates, Sentolo, Muntilan, Magelang, Purworejo, dsbnya. Sayang, potensi yang kaya tersebut belum dikelola demi kesejahteraan masyarakat Gowok dan sekitarnya. Gowok merupakan salah daerah yang terindah di Jawa. Dari Ngrandukuning, kita dapat melihat pemandangan Kintamani dari Jawa.
Pusat Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (P2M) Sejak 2005 Yayasan Mitra Pendidikan Global Indonesia (MPGI) Yogyakarta telah berkiprah di Gowok dengan melakukan pemeriksaan dokter dan pengobatan alternatif, sekali sebulan. Dengan pendampingan Yayasan MPGI, masyarakat Gowok mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Self-Help Group Gowok Manunggal (GM). KUBE GM adalah sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami dengan berbagai usaha kecil-kecilan, seperti pembuatan pupuk organik, pemeliharaan dan perah susu kambing ettawa, pembuatan instan mahkota dewa dan herbal lain. Kemudian, rencana bisnis lain yang tidak kalah pentingnya adalah membangun dan mengelola sebuah pusat pelatihan atau rumah retret yang disebut Pusat Pemberdayaan Masyarakat (P2M) yang berbasis masyarakat. P2M dibangun, dikelola oleh dan demi kesejahteraan masyarakat Gowok dan sekitarnya. P2M akan memanfaatkan rumah dan pekarangan seluas 18.000 m2 peninggalan almarhum Bp/Ib. Ngadina S. Wiryasentana. Ahli waris almarhum Bp/Ib Ngadina S. Wiryasentana telah menghibahkan penggunaan tersebut selama 20 tahun pada KUBE GM.
Dalam Tahap I (2008/2009), KUBE GM akan merenovasi rumah tersebut dan melengkapinya dengan ruang pertemuan, dapur, kamar mandi, bak penampungan air dan tempat parkir. Dalam Tahap II (2009/2010), KUBE GM akan membangun 3 pondok masing-masing berkapasitas 8 orang, sehingga P2M dapat menampung 24 orang. Dalam Tahap III (2010/2011), KUBE GM akan merenovasi 6 rumah warga Desa Gowok sebagai home stay masing-masing berkapasitas 6 orang. Dengan selesainya Tahap III (2011), P2M dapat menampung 60 orang untuk pertemuan, pelatihan atau keperluan lain. Selanjutnya dalam Tahap IV (2012), P2M akan merehabilitasi lahan pertanian seluas 20,000 m2 menjadi lahan hortikultur dan kebun tanaman herbal terpadu.
Kami bertekad menggunakan P2M untuk berbagai event, seperti pelatihan, pertemuan, seminar, lokakarya, hajatan, dan sebagainya; baik yang dilakukan oleh Yayasan MPGI maupun organisasi lain. Perlu diketahui bahwa fasilitas semacam ini belum ada di Bagian Utara Kabupaten Kulon Progo atau bahkan mungkin di seluruh Kabupaten Kulon Progo. KUBE GM akan bekerjasama dengan Yayasan MPGI untuk melaksanakan berbagai pelatihan, seperti kepemimpinan inclusive antar agama tingkat desa, pelatihan kewirausahaan tingkat desa, pembuatan pupuk organik, pelatihan pemeliharaan kambing ettawa, pusat informasi desa, poliklinik kesehatan desa, Kantor KUBE GM dan sebagainya. Dengan P2M, diharapkan keterpencilan dapat diatasi, karena makin banyak orang datang ke Gowok. Terlebih lagi P2M akan mendorong pemerintah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Desa Gowok dan sekitarnya.
Dukungan Anda Sangat Membantu Kami mengundang berbagai pihak untuk ikut serta dalam mewujudkan cita-cita mulia masyarakat Gowok. KUBE GM menunggu uluran kasih berbagai pihak yang berminat untuk membantu mengembangkan Desa Gowok. Uluran kasih tidak harus dalam bentuk uang tunai. Uluran kasih dalam bentuk uang dapat ditransfer melalui Rekening KUBE Gowok Manunggal Bank BPD DIY Cabang Nanggulan 22-01-1-50112-2 atau ke Rekening Bank Niaga Cabang Jl. Jendral Sudirman Yogyakarta, 018-01-00105-17-8, a/n Yayasan Mitra Pendidikan Global Indonesia atau Bank Mandiri Jalan Kaliurang Yogyakarta, Nomer Rekening 137-00-0532055-7 atas nama Yayasan Mitra Pendidikan Global Indonesia. Sebagai ucapan terimakasih, kami akan mencantumkan Bapak/Ibu dalam Buku Kenangan dan Prasasti Peresmian P2M. Di samping itu, kami akan menerbitkan laporan bulanan semua bantuan dan mengirimkannya ke semua pihak yang membantu.
Apabila diperlukan kami dapat mengirimkan Proposal Lengkap Pembangunan dan Rencana Bisnis P2M. Keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Bapak Suprapto, KUBE Gowok Manunggal, di Gowok RT 01, RW 01, telpon 0274-7477331 atau Yayasan Mitra Pendidikan Global Indonesia, Jl. Banteng Utama 38, Jakal Km. 8.5, Yogyakarta 55581, Telpon/Fax: 0274-880320, Email: info@gepoi.org, Websites: www.gepoi.org.
Totok S. Wiryasaputra
1. Pondok Tridharma Manunggal, Gowok N0 1, RT 01, RW 01, Kebonharja, Samigaluh, Kulon Praga 55673,
DI Yogyakarta
2. Banteng Permai 26 Yogyakarta 55281 Indonesia, 62-274-886306 Cell phone: 62-081-328-356885
(via email : Totok Wiryasaputra )